Friday, January 12, 2007

Moedjallat Indopahit

Sabtu 6 Januari ini, saya menikah dengan Andreas Harsono, seorang wartawan dari Yayasan Pantau Jakarta. Kami menikah di rumah keluarga saya di Pontianak. Belasan rekan kami membantu merayakan peristiwa ini dengan menerbitkan sebuah buku dengan format majalah ukuran 14.5 x 21 cm. Namanya, Indopahit atau “Indonesia yang pahit” --sebuah olok-olok yang mengawali hubungan kami berdua dua tahun sebelumnya. Pestanya diadakan di Pontianak (7 Januari) dan Jakarta (21 Januari).

Indopahit dicetak 500 eks. Ia dibagikan kepada segenap undangan di Pontianak maupun Jakarta. Disainnya, dikerjakan oleh Vera Rosana dari rumah disain H2O, sedang foto dikerjakan oleh Mohamad Iqbal. Vera melakukan riset “moedjallat” tahun 1920an dari koleksi Perpustakaan Nasional guna menciptakan kesan vintage pada Indopahit. Vera khusus menciptakan "bercak-bercak" pada Indopahit agar timbul kesan kertasnya tua dan lengket. Agus Sopian menulis sedikit dengan ejaan 1920an. Mereka semua pernah sama-sama bekerja untuk majalah Pantau.

Isinya, naskah-naskah tentang hubungan kami maupun masing-masing keluarga. Beberapa rekan juga menyumbang naskah tentang pernikahan. Iqbal membuat esai foto tentang Mas Andreas, Norman dan saya. Norman adalah anak kami dari perkawinan (dan perceraian) Mas Andreas sebelum ini. Agus Suwage, seorang pelukis tinggal di Jogjakarta, juga menyumbangkan karyanya Ciuman Kedua Rodin, untuk ikut memperindah undangan ini. Suwage termasuk seniman yang paling sering menyumbangkan karyanya kepada Yayasan Pantau. Inilah sebagian dari naskah dan gambar dari Indopahit:

Mengapa Kami Menikah?
Cerita Mak Isah oleh Muhlis Suhaeri
Hoakiao dari Jember oleh Andreas Harsono

Keriangan, Keragaman oleh Coen Husain Pontoh
Jomblo, Jomblo, Bahagia oleh Aseanty Widaningsih Pahlevi
Surat dari Ende oleh Esti Wahyuni
Pernikahan oleh Indarwati Aminuddin
Sebentuk Cinta yang Tak Tergantikan oleh Linda Christanty

Kami mohon doa restu dari Anda semua. Kami sadar bahwa mengarungi laut kehidupan dalam satu bahtera rumah tangga bukan sesuatu yang mudah. Ia bukan saja menuntut kesetiaan, pekerjaan mencintai namun juga banyak hal lain, dari masalah prinsip hingga remeh temeh. Kami ingin pernikahan ini langgeng hingga maut memisahkan kami. Selamat membaca. Terima kasih.

1 comment:

Anonymous said...

http://lumerkoz.edu Lol lol lol http://soundcloud.com/lorazepams upwards http://www.ecometro.com/Community/members/Buy-Amoxicillin.aspx newsham deficiency http://www.comicspace.com/zocor/ tastings camasthere http://barborazychova.com/members/Buy-Premarin.aspx smokers http://soundcloud.com/zetia courtesy